MENGHIJAUKAN LINGKUNGAN MENGHINDARI BENCANA ALAM

Sebelumnya admin turut berduka cita atas bencana tanah longsor yang terjadi di banjar negara. Semoga para korban bisa mendapatkan tempat yg layak di sisiNya, dan keluarga yang ditinggalkan bisa tabah menghadapi cobaan tersebut.

Sebenarnya bencana seperti itu tidak perlu lagi terjadi lagi, asalkan manusianya mulai menghormati alam. Kearifan lokal nenek moyang kita dahulu mulai dilupakan karena modernisasi yang terjadi. Admin sebagai seorang Hindu dalam agama diajarkan Tri Hita Karana, mungkin di setiap agama mengajarkan hal ini, cm namanya saja yang berbeda. Hakikat mendasar Tri Hita Karana mengandung pengertian tiga penyebab kesejahteraan itu bersumber pada keharmonisan hubungan antara Manusia dengan Tuhan nya, Manusia dengan alam lingkungannya, dan Manusia dengan sesamanya. Sedangkan prinsip kehidupan modern lebih mengedepankan individualisme dan materialisme. Hubungan manusia dengan alam lingkungannya mulai dilupakan, jadi jangan menyalahkan alam jika alam mulai melupakan kita.

Sekarang banyak sekali rumah yang tidak memiliki taman, mungkin karena harga tanah sudah selangit. Giliran punya taman yang dibuat taman minimalis. Isinya cuma rumput,semak, atau paling gede pohon palm. Semua jenis tanaman tersebut tidak mampu menyimpan air tanah. Cara paling mudah membedakan tanaman yang bisa menyimpan air tanah dan dan tidak adalah, ketika tanaman tersebut hidupnya sudah stabil, tanaman yang tidak bisa menyimpan air tanah lebih mudah kering dan mati jika tidak disiram. 

Seharusnya setiap lahan yang tersisa kita manfaatkan untuk menanam tanaman yang lebih berguna untuk lingkungan. Atau untuk yang tidak memiliki lahan usahakan di lingkungan sekitar anda tidak gersang. Apalagi jika anda tinggal di wilayah perbukitan seperti banjarnegara, hal seperti ini adalah hal yg sangat penting. Tanaman penyangga tanah, sangat diperlukan. Ada beberapa tips yang mungkin perlu anda perhatikan jika ingin memilih tanaman :

1. Tanaman berakar tunggang
2. Tanaman berdaun rindang
3. Tanaman yang berbernilai ekonomi

Tanaman yang berakar tunggang sangat penting sebagai penyangga tanah dan penyimapan air tanah. Tanaman berdaun rindang sangat berguna untuk mengurangi polusi udara karena tanaman berfotosintesis memerlukan co2, dan penghasil oksigen, disamping itu daun yang rindang juga mampu mengurangi polusi suara. Tanaman yang bernilai ekonomis disini magsudnya bukan tanaman yang bisa dijual, tapi ada manfaatnya untuk anda. Seperti pohon mangga, selain berakar tunggang dan rindang, mangga juga menghasilkan buah yang bisa dimakan. Banyak tanaman buah yang punya karakteristik seperti mangga. Tentu sangat menyenangkan jika kita bisa memakan buah hasil panen sendirikan. Ada juga tanaman kelor, tanaman ini sudah terkenal sebagai tanaman penyangga tanah karena akar yang dihasilkannya. Disamping itu, tanaman ini juga semakin populer semenjak ada produk jepang yang mengekstraknya sebagai obat. Nenek moyang kita dulu ternyata sering menggunakan kelor untuk obat, sangat disayangkan jika kearifan nenek moyang kita lebih dihargai di negeri orang. 

Tanaman sebagai unsur penting dalam ekosistem akan mengaktifkan unsur-unsur lainya. Paling tidak, akan ada serangga yang akan memulai hidupnya disana, serangga akan menarik perhatian burung, burung akan menarik perhatian pemangsa lainnya. Hal terpenting dari tanaman adalah, fungsinya sebagai filter dunia. Meskipun bukan sebagai penghasil oksigen terbesar karena fungsi ini dimiliki oleh plankton, tapi tanaman adalah penyaring co2 terbesar di dunia. Bayangkan saja jika tidak ada tanaman, ozon akan musnah, makluk hidup akan terpapar langsung oleh radiasi. Lama-lama kehidupan di dunia ini akan musnah juga.

Jadi mulailah menanam tanaman dengan kriteria di atas, paling tidak satu keluarga memiliki satu pohon keluarga, sehinga nanti akan diikuti oleh anak cucu kita. Sehingga nanti anak cucu kita mewarisi lingkungan yang sehat dan terhindar dari bencana karena kerusakan alam seperti sekarang. Hormatilah alam jangan sombong merasa sebagai mahkluk paling sempurna di muka bumi ini. Karena alam itu adalah bumi kita. Kita bukan apa-apa jika berhadapan dengan alam.